Senin, 30 Desember 2019

Uncertainty is needed, why?

Menemukan salah satu alasan kenapa melakukan jalan-jalan, berpetualang, itu menyenangkan: melepaskan diri dari jeratan persepsi pada diri sendiri. Membuka berbagai kemungkinan lain yg mungkin.

"Uncertainty removes our judgments of others; it preempts the unnecessary stereotyping and biases that we otherwise feel when we see somebody on TV, in the office, or on the street. Uncertainty also relieves us of our judgment of ourselves. We don’t know if we’re lovable or not; we don’t know how attractive we are; we don’t know how successful we could potentially become. The only way to achieve these things is to remain uncertain of them and be open to finding them out through experience."
-The art of not giving a f*ck.-

Dari Jordan Paterson, di bukunya, dia cerita panjang lebar soal order and chaos, keteraturan dan keberantakan. Keduanya dibutuhkan, ada, untuk mewujudkan keadaan, kondisi, suasana.

Chaos adalah ketidakpastian. Uncertainty adalah bagian darinya.

Baru juga nonton obrolan Dzawin dan Deddy Cahyadi Corbuzier. Membahas terlalu sering liburan bisa menimbulkan kebutuhan akan liburan lagi.

Dzawin dari kyainya, bilang liburan adalah fase jeda dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Jeda dari satu kejelasan kegiatan ke kegiatan lain. Ketidakpastian sementara diantara kepastian.

Chaos adalah juga sumber kreatifitas. Dengan melepaskan kepastian akan yang sudah tertebak, sesuatu yg baru jadi tercipta.

Chaos adalah anak muda yg mencari bentuk, yang memiliki berbagai kebebasan, namun tidak tujuan/kecintaan/entitlement yang memberi tameng menghadapi ketidaknyamanan.

Anak muda yang mulai menemukan bentuknya, jadi semakin teratur, menjadi order. Menjadi memiliki kebahagiaan untuk orang/sesuatu yang lain di luar diri sendiri. Memiliki cinta.  -mungkin itu juga kenapa cinta menjadi sangat menarik: menjadi tonggak peralihan chaos anak muda menuju order orang tua. -

Bagiku hal yang menarik dari chaos adalah bahwa uncertainty adalah juga bagian dari chaos. Uncertainty mengambil beban pemahaman yang sudah terpatri. Membuat kita awas tapi juga mengantisiapasi. Menjadi hidup di saat ini.

Becaanda